Sabtu, 27 April 2013

Amoksisilin : Kegunaan dan Efek Samping



   

Amoksisilin (amoxicillin) adalah antibiotik yang paling banyak digunakan. Hal ini karena amoksisilin cepat diserap di usus dan efektif untuk berbagai jenis infeksi. Setiap tahun, Indonesia mengimpor bahan baku amoksisilin hingga 2.600 ton untuk diolah dan dipasarkan sebagai obat generik maupun obat merek seperti Bintamol, Corsamox, Dexymox, Farmoxyl, Bellacid, Kalmoxillin, Lapimex, Ethimox, Opimox, Ospamox, Robamox, Wiamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox, dll.
Amoksisilin dapat digunakan untuk pengobatan infeksi pada telinga, hidung, dan tenggorokan, gigi, saluran genitourinaria, kulit dan struktur kulit, dan saluran pernapasan bawah oleh Streptococcus spp, S. pneumoniae, Staphylococcus spp, H. influenzae., E. coli, P. mirabilis, atau E. faecalis. Amoksisilin juga bermanfaat untuk pengobatan gonore akut tanpa komplikasi oleh N. gonorrhoeae.
Amoksisilin termasuk antibiotik spektrum luas dalam kelompok penisilin. Selain amoksisilin, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah ampicillin, oxacillin, carbenicillin dan piperacillin. Semua penisilin bekerja dengan mekanisme yang serupa. Zat aktif dalam amoksisilin, beta-laktam, mencegah sintesis dinding sel bakteri dengan menghambat enzim DD-transpeptidase bakteri. Akibatnya, bakteri tidak dapat berkembang biak.
Dosis pengambilan
Anda dapat mengambil tablet/kapsul/sirup amoksisilin sebelum, selama atau sesudah makan. Dosis amoksisilin umumnya adalah sebagai berikut:
  • Dewasa, remaja, dan anak-anak (berat> = 40 kg): 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.
  • Anak-anak dan bayi> 3 bulan (berat <40 kg): 20 mg / kg / hari, diberikan dalam dosis sama setiap 8 jam atau 25 mg / kg / hari diberikan dalam dosis  sama setiap 12 jam.
  • Neonatus dan bayi <= 3 bulan: dosis maksimum yang disarankan adalah 30 mg / kg / hari, diberikan dalam dosis sama setiap 12 jam.
Dosis dapat bervariasi sesuai tingkat keparahan infeksi, ada/tidaknya resistensi antibiotik, lokasi infeksi, tujuan sebagai pencegahan (profilaksis) atau pengobatan, dll. Dokter akan menimbang secara rasional berapa dosis yang tepat untuk Anda secara kasus per kasus.
Kontraindikasi
Amoksisilin tidak boleh digunakan pada pasien yang hipersensitif/alergi terhadap penisilin. Pasien yang memiliki asma, eksim, gatal-gatal, atau demam mungkin berisiko lebih besar untuk reaksi hipersensitivitas terhadap amoksisilin dan penisilin pada umumnya.
Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati bila Anda memiliki:
  • Gangguan ginjal, karena obat tersebut dibuang melalui mekanisme ginjal.
  • Penyakit saluran cerna, terutama kolitis, karena efeknya terhadap keseimbangan flora usus.
  • Leukemia limfatik, karena dapat mengembangkan ruam obat.
  • Infeksi virus aktif seperti CMV dan infeksi pernafasan viral.
Tidak ada data yang cukup untuk menilai bahaya potensial dari obat ini selama kehamilan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk tidak menggunakan obat ini selama kehamilan tanpa pertimbangan khusus dari dokter.
Amoksisilin diekskresikan dalam ASI dalam jumlah kecil. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami diare (karena gangguan flora usus), kandidiasis, dan ruam kulit. Seperti semua obat lainnya, potensi risiko ini harus ditimbang dengan manfaatnya pada ibu.
Efek samping
Amoksisilin memiliki beberapa efek samping. Kebanyakan efek samping cukup ringan, namun meningkat menurut dosis dan lama penggunaan. Kebanyakan reaksi yang merugikan disebabkan oleh fakta bahwa amoksisilin tidak hanya membunuh bakteri patogen tetapi juga bakteri baik yang merupakan flora alami usus. Efek samping potensialnya meliputi mual dan muntah, sakit perut, diare, gangguan pencernaan (dispepsia), dubur gatal dan reaksi alergi
Karena berpotensi menyebabkan efek samping, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berbahaya setelah mengambil amoksisilin, kecuali Anda merasa baik.
Interaksi dengan obat lain
Amoksisilin dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti aspirin, indometasin, sulfinpyrazone, allopurinol, probenesid, antibiotik aminoglikosida, fenilbutazon, oxyphenbutazone dan pil KB (ada kemungkinan mengurangi efektivitas pil ini).
Tips untuk Anda
  • Sebelum memulai pengobatan, baca dengan baik informasi dan petunjuk dalam label obat.
  • Ambil obat persis sesuai arahan dokter Anda. Selesaikan pengambilan obat sampai habis, bahkan jika Anda sudah merasa infeksi telah hilang. Penghentian antibiotik di tengah jalan dapat menyebabkan infeksi datang kembali dan bakteri menjadi resisten.
  • Jika Anda lupa untuk meminum obat, segera minum setelah Anda ingat. Jangan mengambil dua dosis sekaligus.
  • Jika Anda tidak merasakan perbaikan apapun setelah menyelesaikan pengobatan, konsultasi lagi dengan dokter.
  • Jika Anda mengembangkan kemerahan dan gatal di mulut atau vagina setelah mengambil amoksisilin, segera bicara dengan dokter atau apoteker untuk  mendapatkan saran.
  • Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal, kontrasepsi tambahan seperti kondom tidak diperlukan kecuali jika Anda sakit atau mengalami diare. Jika Anda membutuhkan saran lebih lanjut, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
  •  
    Sumber : http://majalahkesehatan.com/

Bahaya Obat Kadaluarsa



Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengharuskan pencantuman tanggal daluwarsa pada setiap obat. Anda dapat melihatnya sebagai tulisan “EXP” atau “ED” yang dicetak pada label atau dicap ke botol atau karton. Tanggal daluwarsa menunjukkan sampai kapan suatu obat akan mempertahankan khasiat penuhnya dan aman dikonsumsi dalam kondisi penyimpanan yang ideal (biasanya suhu kamar dengan kelembaban rendah). Produsen secara hukum bertanggung jawab untuk memastikan bahwa obat mereka berfungsi penuh hingga tanggal daluwarsa. Setelah tanggal tersebut, kimiawi obat secara bertahap berubah, yang berarti tidak lagi bekerja dengan baik. Produsen sudah tidak bertanggung jawab atas efektivitas dan keamanan obat tersebut.
Tanggal daluwarsa berbeda-beda pada setiap obat, yang bervariasi dari satu sampai lima tahun setelah tanggal produksi. Sebuah studi longitudinal oleh badan pengawasan obat Amerika Serikat, FDA (Food and Drug Administration), mengungkapkan bahwa obat-obatan dapat bertahan sampai 15 tahun setelah tanggal daluwarsa resminya, dengan pengecualian obat-obatan seperti insulin, antibiotik tertentu dan obat jantung nitrogliserin yang berumur pendek. Para produsen biasanya menyatakan usia obat lebih pendek dari potensinya karena tidak tahu apakah obat mereka selalu disimpan dengan benar di rumah konsumen.
Walaupun demikian, Anda tetap tidak disarankan untuk memakai obat yang sudah kadaluwarsa, terutama jika digunakan untuk mengobati nyeri dada, gangguan jantung, kanker, atau kejang. Anda bahkan dilarang keras untuk memakai antibiotik tetrasiklin yang kadaluwarsa, karena telah beracun.
Kapan obat harus dibuang?
Selain telah melewati tanggal daluwarsa, obat juga harus dibuang bila telah berubah fisiknya. Penyimpanan yang tidak tepat — misalnya di dalam lemari kamar mandi yang lembab — dapat mempercepat kerusakan obat yang belum mencapai tanggal daluwarsa. (Lihat: 7 Tips Memelihara Lemari Obat untuk tips mengenai penyimpanan obat yang benar)
Bau tak sedap adalah tanda pasti bahwa obat harus dibuang. Tanda lainnya adalah:
ü  Tablet, pil atau kapsul berubah warna, belang-belang, berbintik hitam dan retak.
ü  Salep dan krim telah mengering atau menggumpal.
ü  Sirup berubah warna, keruh atau membentuk gumpalan-gumpalan.
ü  Supositoria menjadi berkilau atau membentuk deposit kristal
Salep dan tetes mata biasanya tidak boleh dipakai lebih dari empat minggu setelah kemasan dibuka, karena dapat menyebabkan infeksi mata.

Bagaimana membuang sampah obat?
Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 10% obat berujung di tempat sampah. Jika Anda memiliki obat yang kedaluwarsa, Anda harus membuangnya dengan benar. Baca label untuk petunjuk pembuangannya.Jika tidak ada instruksi yang diberikan, Anda bisa menitipkan obat-obatan yang sudah daluwarsa ke apotek atau dokter Anda. Menurut peraturan, mereka harus membuang sampah medis sesuai prosedur yang benar. Sampah obat Anda akan ikut dibuang ke tempat pembuangan khusus untuk bahan medis dan zat berbahaya lainnya.
Langkah itu lebih baik dibandingkan membuang obat di tempat sampah. Anak-anak mungkin bermain dengannya dan mengira obat warna-warni yang dibalut gula itu sebagai permen. Obat adalah penyebab keracunan yang paling umum pada anak. Sampah obat juga mungkin disalahgunakan oleh pemulung atau orang lain yang tidak bertanggung jawab. Jangan membuang obat di selokan atau sungai karena akan meracuni ikan dan organisme air lainnya.

Sumber : http://majalahkesehatan.com/

Jumat, 26 April 2013

Resep Brownies Kukus Lezat & Mudah


   
 I.        Brownies Coklat I

Ï Bahan :

« 6 buah butir telur

« 225 gram gula putih

« 1 boks Vanili

« 1/2 sdt  garam

« 1/2 sdt  ovalet

« 125 gr terigu yang sudah diayak

« 50 gr coklat bubuk yang sudah diayak ayak dan sudah diaduk rata dg terigu

« 75 ml minyak goreng

« 100 gr dark cooking coklat (DCC) yang sudah dilelehkan, campur dg minyak

« 75 ml susu kental manis coklat



Ï Cara membuat :

ü Siapkan cetakan kemudian alasi dengan kertas roti yang diolesi dengan mentega dan taburi terigu.

ü Setelah cetakan siap panaskan kukusan lalu bungkus tutupnya dengan kain.

ü Persiapkan bahan, Kocok telur dan gula sampai mengembang lalu campurkan ovalet, kocok sampai putih dan mengembang.

ü Berikutnya masukkan kedalam adonan campuran terigu dan coklat bubuk pelan-pelan, sedikit demi sedikit sampai habis lalu aduk rata.

ü Berikutnya campuran DCC dimasukan beserta minyak gunakan spatula untuk  megaduk sampai rata.

ü Buatlah adonan menjadi 3 bagian sebut saja bagian A, B, C

ü Susu kental manis campurkan ke adonan B dan aduk rata.

ü Adonan A tuangkan ke dalam cetakan lantas kukus 10 menit.

ü Tuang adoanan B kemudian kukus lagi 10 menit.

ü Terakhir tuangkan adonan C  dikukus lagi kurang lebih 20 menit dan angkat.



 II.        Brownies Coklat II

Ï Bahan :

« 170 gr dark cooking chocolate

« 75 gr margarin

« 2 butir telur

« 75 gr gula pasir

« 75 gr tepung terigu

« kacang kenari secukupnya

« ½ sdt baking powder



Ï Cara membuat :

ü Lelehkan dark cooking chocolate dan margarin.

ü Kocok telur dan gula sampai larut.

ü Masukkan tepung dan baking powder yang sudah diayak dan diaduk rata.

ü Tambahkan cokelat cair dan margarin sambil diaduk rata.

ü Tuang dalam loyang brownies yang dioles margarin dan dialasi kertas. Sisihkan.

ü Panaskan kukusan dahulu setelah mendidih kemudian baru masukkan loyang brownies, sebelum ditutup, taruh kacang walnut yg sudah diiris tipis dan dioseng dengan Teflon (api kecil) agar tampak kecoklatan.

ü Kukus 30 menit dengan api kecil.

ü Angkat keluarkan dari loyang, kemudian belah dengan pisau yg tajam
supaya jangan hancur, angkat bagian atasnya, kemudian isi tengahnya dengan coklat meses atau dark cooking coklat yg sudah diparut (sedikit saja dan merata) lalu satukan kembali dengan belahan atas brownies kukus.

ü Tunggu dingin dan siap dihidangkan.



III.        Brownies Coklat III

Ï Bahan :

« 4 butir telur

« 150 gr gula pasir

« 100 gr tepung terigu

« 40 gr coklat bubuk

« 90 ml susu kental manis coklat

« 150 ml minyak goreng

« 1 sdt baking powder

« 1 /2 sdt garam

« 1/2 sdt vanili bubuk

« mesis secukupnya



Ï Cara membuat :

ü Campur terigu, cokalt bubuk, baking powder, ayak dan sisihkan

ü Kocok telur, gula hingga gula larut ( sampai kental kurang lebih 10 menit )

ü  Masukkan ke dalam kocokan telur dan gula secara bertahap , susu kental manis, minyak goreng, vanili, aduk rata

ü Masukkan bahan-bahan kering, aduk rata.

ü Tuang ke dalam loyang sebagian , kukus 10 menit ( loyang bronis panjang 20 cm lebar 8 cm )

ü Taburi mesis, tuang sisa adonan

ü Kukus kurang lebih 20 menit.



 IV.     Brownis Krunchy

Ï Bahan :

« 250 g dark chocolate cooking

« 100 g mentega

« 100 g tepung terigu serbaguna, ayak

« 5 putih teluru 150 g gula pasir

« 100 g koko krunch (siap pakai)





Ï Cara membuat:

ü Panaskan oven pada suhu 180° C. Siapkan loyang yang sudah dioles margarin dan dialasi kertas roti. Sisihkan.

ü Tim cokelat dan mentega di atas panci berisi air panas hingga cair. Angkat dan diamkan hingga uapnya hilang.

ü Masukkan tepung terigu dan aduk perlahan. Sisihkan.

ü Kocok putih telur hingga berbusa. Masukkan gula sedikit demi sedikit sambil dikocok hingga mengembang. Tuang putih telur kocok ke dalam adonan tepung sedikit-sedikit sambil diaduk rata.

ü Tambahkan setengah bagian koko krunch, aduk rata kembali.

ü Tuang adonan ke dalam Loyang, taburi dengan koko krunch di bagian atasnya, panggang 35 menit. Dinginkan di rak kawat. Potong-potong sesuai selera.

ü Tata pada wadah bekal ke sekolah dengan dihias sesuai selera.



    V.     Brownies Kukus Keju

Ï Bahan :

Ø Bahan A

« 2 butir kuning telur

« 2 butir telur utuh

« 100 gram gula pasir

« 1/2 sdt vanilla extract

« 1/2 sdm emulsifier (optional)

« 1/2 sdt garam



Ø Bahan B

« 75 gram tepung terigu protein sedang

« 25 gram susu bubuk

« 20 gram maizena

« 1/2 sdt baking powder

« Aduk rata



Ø Bahan C

« 25 gram butter

« 85 ml minyak sayur

« Lelehkan



Ø Bahan D

« 50 gram keju cheddar, potong dadu (taburi terigu 1 sdm supaya kejunya tidak tenggelam di adonan)



Ï Cara membuat :

ü Panaskan kukusan. Olesi alas loyang 30×10×4 cm dengan minyak atau butter lalu pasang kertas roti dan oles lagi. Dinding loyang tidak perlu dioles.

ü Kocok Bahan A (kecuali garam) hingga kental berjejak, tambahkan garam, kocok lagi sebentar.

ü Ayakkan Bahan B ke Bahan A.

ü Taburkan Bahan D, lalu aduk rata. (Keju diaduk bersama bahan kering supaya tidak mudah tenggelam. Pastikan keju terbalut tepung)

ü Tuangkan Bahan C ke adonan, aduk hingga benar-benar rata.

ü Tuang ke loyang lalu masukkan ke dalam kukusan yang telah berasap.

ü Kukus dengan api yang tidak terlalu besar selama kurang lebih 40-45 menit.

ü Setelah matang, oles dengan mentega kocok atau buttercream lalu parutkan keju di atasnya.



Selamat Mencoba :)



Sumber : berbagai sumber